Mataram, Sabtu 6 Desember 2025 – Bertempat di Hotel Golden Palace Mataram, Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Kesehatan Biro Kesra Setda Provinsi NTB, M. Samsul Bahri, menghadiri pertemuan pembentukan “Klinik UBM Sehat” (Upaya Berhenti Merokok) sebagai unit percontohan (pilot project) di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi NTB.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB yang diwakili oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). Pertemuan tersebut dihadiri oleh para Ketua Tim Kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi, serta 13 peserta dari Dinas Kesehatan Kota Mataram, termasuk Kabid P2P, Tim Kerja Promkes, dan para Kepala Puskesmas se-Kota Mataram. Selain itu, sejumlah perwakilan OPD lingkup Provinsi turut hadir, antara lain dari Bappeda NTB, Biro Kesra Setda NTB, Dinas Dikbud NTB, serta Satpol PP Provinsi NTB.
Pertemuan ini menghadirkan empat pemateri dengan topik beragam. Dinas Kesehatan Provinsi menjabarkan Peta Masalah Perokok NTB (Data CKG) serta Kajian Legalitas Klinik UBM Sehat. Dokter Spesialis Paru, dr. Suryani, Sp.P, menyampaikan materi terkait Dampak Patofisiologis Rokok pada Sistem Respirasi serta urgensi deteksi dini di layanan primer. Materi berikutnya disampaikan oleh praktisi hipnoterapi NTB dari PKHI, Fadhlillah, S.Pd., C.Ht (IACT–USA), CI, yang menguraikan Integrasi Hipnoterapi Klinis dalam Alur Layanan Upaya Berhenti Merokok. Sesi final membahas pemanfaatan alat skrining (CO Analyzer) dalam layanan klinik UBM.
Dalam sambutan pembukaan yang dibacakan oleh Kabid P2P, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB menegaskan bahwa tingginya prevalensi perokok di NTB berdampak signifikan terhadap meningkatnya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM). Karena itu, Dinas Kesehatan berkomitmen memperkuat pengendalian tembakau melalui pendekatan yang inovatif dan komprehensif. Salah satu langkah strategisnya adalah pembentukan Klinik “UBM Sehat” sebagai pilot project di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi NTB.
Klinik ini dirancang sebagai layanan terpadu yang mengombinasikan skrining kesehatan menggunakan berbagai alat seperti CO Analyzer/Smokerlyzer, Spirometer, Karada Scan, tensimeter otomatis, serta alat pemeriksa gula darah, kolesterol, asam urat, dan HbA1C, dengan pendekatan terapi psikologis melalui metode hipnoterapi. Metode tersebut bekerja pada akar kecanduan di pikiran bawah sadar dengan memutus asosiasi kebiasaan merokok dan menanamkan sugesti positif agar peserta dapat berhenti merokok secara permanen dengan efek withdrawal yang minimal.
Di penghujung sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan harapan agar pertemuan ini tidak hanya menghasilkan dokumen perencanaan, tetapi juga melahirkan komitmen lintas sektor untuk mendukung operasional Klinik UBM Sehat. Ia juga berharap agar program ini dapat direplikasi di seluruh puskesmas di Kabupaten/Kota se-NTB, sebagai upaya besar dan terstruktur dalam menekan angka perokok dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat NTB.
