Mataram, Kamis 25 September 2025 – Analis Kebijakan Ahli Muda Kesra Non Pelayanan Dasar, Sukaryadi, SE, bersama Analis Kebijakan Ahli Muda Pelayanan Dasar, M. Samsul Bahri, S.Sos, dan tim mewakili Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi NTB menghadiri Kegiatan Bakti Stunting dengan tema “Cegah Stunting Baru” di Kantor Camat Sandubaya, Kota Mataram.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan Camat Sandubaya, yang menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Kesehatan Provinsi NTB, BKKBN Provinsi NTB, DP3AP2KB, Biro Kesra, Biro Administrasi Pembangunan Setda NTB, serta para Kepala Puskesmas di wilayah Kecamatan Sandubaya, perwakilan Kelurahan Selaggalas dan Babakan, serta kader-kader kesehatan. Camat menekankan pentingnya pelibatan masyarakat dalam penerapan pola hidup bersih dan sehat serta komitmen bersama untuk menurunkan angka stunting melalui peran aktif setiap pihak sesuai tupoksinya.
Sambutan berikutnya disampaikan perwakilan Dinas Kesehatan Kota Mataram, yang mengingatkan Kepala Puskesmas dan para kader agar terus melakukan pengawasan pola asuh anak, memastikan asupan gizi tepat sasaran, serta memperkuat dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Dilanjutkan dengan arahan Sekretaris BKKBN NTB yang mengajak seluruh pihak untuk berperan aktif mencegah stunting baru, termasuk melalui program Orang Tua Asuh sebagai upaya intervensi bersama dalam percepatan penurunan stunting. Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan ayah dalam pola asuh keluarga.
Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi NTB melalui Kabid Kesmas menambahkan bahwa penanganan stunting memerlukan kolaborasi lintas sektor, mulai dari tingkat kecamatan, kelurahan, hingga kader, agar bantuan yang diberikan benar-benar bermanfaat bagi anak yang mengalami stunting.
Dalam kegiatan ini, pemerintah memberikan dukungan protein hewani berupa telur dan abon sebagai stimulan untuk anak-anak stunting di dua kelurahan, yakni:
- Kelurahan Selagalas: 9.856 butir telur (352 tray)
- Kelurahan Babakan: 6.216 butir telur (222 tray)
Selain itu, BKKBN NTB menyalurkan 500 bungkus abon sebagai tambahan nutrisi. Setiap anak penerima manfaat dianjurkan mengonsumsi 2 butir telur per hari selama 14 hari agar asupan protein hewani dapat terpenuhi secara optimal. Acara ditutup dengan penyerahan bantuan secara simbolis kepada perwakilan kelurahan.
