Lombok Tengah, 5 Desember 2025 — Bunda PAUD Provinsi NTB, Sinta M. Iqbal, menegaskan bahwa pendidikan usia dini merupakan fondasi utama dalam membentuk karakter dan akhlak mulia anak. Pesan tersebut ia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja dan silaturahmi bersama Bunda PAUD Kabupaten Lombok Tengah dalam rangka Roadshow Bunda PAUD Provinsi NTB untuk pembinaan dan sosialisasi Juknis Bunda PAUD di 10 kabupaten/kota se-NTB, Kamis (5/12).
Dalam arahannya, Bunda Sinta menyampaikan apresiasi atas kinerja Bunda PAUD Lombok Tengah yang dinilai berhasil meningkatkan jangkauan layanan PAUD secara signifikan, dari sebelumnya hanya 8 menjadi 107 layanan. Peningkatan ini menurutnya menunjukkan komitmen kuat daerah dalam memastikan seluruh anak mendapatkan layanan pendidikan berkualitas sejak dini.
“Tidak pernah ada kata terlalu cepat untuk mempelajari apa pun,” ujarnya sambil mengapresiasi semangat luar biasa yang ditunjukkan para peserta didik PAUD.
Bunda Sinta juga menyoroti berbagai persoalan sosial yang masih terjadi di NTB, seperti bullying, kekerasan seksual, dan kekerasan terhadap anak. Ia mengungkapkan bahwa lebih dari 65 persen kasus kekerasan di NTB menimpa anak-anak, sebuah angka yang disebutnya sangat memprihatinkan dan harus menjadi perhatian serius.
Karena itu, ia meminta para Bunda PAUD untuk tidak menormalisasi kenakalan atau perilaku menyimpang anak dengan alasan “hal biasa”. Menurutnya, penelitian menunjukkan bahwa pembentukan karakter berlangsung sejak usia sangat dini. Jika perilaku negatif dibiarkan, maka dapat membentuk pola karakter yang merugikan di masa depan.
“Kalau karakter jelek saja bisa dibangun di usia dini, artinya karakter yang jauh lebih baik juga pasti bisa kita bentuk sejak usia dini,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa proses membentuk karakter anak memerlukan kesabaran dan komitmen jangka panjang. Dampak nyata dari pendidikan karakter baru akan terlihat 15 hingga 20 tahun mendatang, ketika anak tumbuh menjadi generasi yang berakhlak, berintegritas, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
“Kita memiliki naluri keibuan yang Allah berikan tanpa membeda-bedakan. Insyaallah, dengan kehadiran ibu-ibu semua, persoalan sosial yang ada bisa kita hadapi dan selesaikan,” tutupnya.
