Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Kesehatan Biro Kesra Setda Provinsi NTB, M. Samsul Bahri, S.Sos., mengikuti Sosialisasi Akselerasi Deteksi Dini Kanker Serviks sebagai Upaya Gerak Cepat Menyelamatkan Perempuan Tingkat Provinsi NTB, yang diselenggarakan selama tiga hari pada 27 hingga 29 November 2025.
Dalam laporan kegiatan, Ketua Panitia, Andang Sari, menjelaskan bahwa sosialisasi ini diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan mulai dari penentu kebijakan, pelaksana teknis, hingga lintas sektor tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-NTB. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menyamakan pemahaman terkait pelaksanaan deteksi dini kanker leher rahim serta memastikan penjaminan pembiayaan tatalaksana kanker serviks di daerah.
Kegiatan dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, H. Badarudin, S.Kep., Ns., MM, yang dalam arahannya menyampaikan bahwa kanker leher rahim merupakan salah satu kanker paling sering terjadi pada wanita di Indonesia dan menempati posisi kedua tertinggi untuk kasus baru maupun kematian setelah kanker payudara. Pada tahun 2022 tercatat 36.964 kasus baru dan 20.708 kematian akibat kanker serviks di Indonesia. Tanpa upaya komprehensif, angka ini diperkirakan akan terus meningkat.
Indonesia terus memperkuat upaya eliminasi kanker serviks melalui vaksinasi, skrining, dan tatalaksana, selaras dengan Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim 2023–2030, dengan target eliminasi tahun 2030.
Program skrining kanker serviks metode HPV DNA menjadi salah satu prioritas nasional. Program ini dimulai sebagai piloting pada 2023 di 42 Puskesmas di DKI Jakarta, meluas ke 15 provinsi pada 2024, termasuk NTB, dan pada 2025 ditargetkan berlaku secara nasional. Di NTB, jumlah pemeriksaan HPV DNA baru mencapai 12.718 perempuan usia 30–69 tahun, atau 7,04% dari target 180.754 perempuan pada tahun 2025. Kondisi ini menuntut langkah percepatan dan komitmen bersama untuk meningkatkan cakupan deteksi dini demi menuju eliminasi kanker serviks 2030.
Materi sosialisasi disampaikan oleh narasumber dari berbagai unsur, antara lain: Dokter Spesialis Obgyn dari HOGI NTB, Dokter Spesialis Patologi Klinis, BPJS Kesehatan Cabang Mataram, Narasumber internal Dinas Kesehatan Provinsi NTB.
Adapun materi yang dibahas meliputi:
Evaluasi capaian 2024 dan Roadmap akselerasi skrining kanker serviks 2025, Urgensi deteksi dini dan update tatalaksana lesi pra-kanker, Implementasi Co-Testing (IVA & HPV DNA) di Puskesmas, Mekanisme klaim JKN dan pembiayaan skrining kanker serviks, Strategi mobilisasi sasaran oleh kader dan organisasi wanita, Digitalisasi pelaporan melalui aplikasi ASIK (Aplikasi Sehat Indonesiaku).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh peserta dari seluruh kabupaten/kota se-NTB yang berasal dari unsur PKK, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Sosial, Dinas Dikbud, Dinas Kesehatan, Kementerian Agama NTB, Biro Kesra, pengelola program kanker, dokter Puskesmas, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Sosialisasi ditutup dengan penandatanganan kesepahaman dan rencana tindak lanjut sebagai komitmen bersama dalam mempercepat program deteksi dini kanker serviks di seluruh kabupaten/kota se-NTB.
