Rabu, 6 September 2023 Analis Kebijakan Ahli Madya Kesra Non Pelayanan Dasar dan tim mewakili Karo Kesra Setda Provinsi NTB mengikuti kunjungan kerja Wakil Gubernur NTB dalam rangka evaluasi stunting dan posyandu keluarga di Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur. Diawali dengan kunjungan di Posyandu Kamboja II, Dusun Tinggar Barat, Desa Sikur Selatan dan dilanjutkan ke Posyandu Cempaka II Dusun Jawong Desa Montong Baan Selatan.
Kegiatan di Posyandu Kamboja II diawali dengan laporan Kepala Desa Sikur Selatan. Kades melaporkan bahwa jumlah balita di desanya sebanyak 404 orang, dengan kasus stunting sebanyak 133 orang dan stunting yang diintervensi sebanyak 19 anak. Anak Stunting di posyandu ini semula 11 orang kini menjadi 6 orang setelah dilakukan intervensi selama 7 minggu. Jumlah kader di posyandu keluarga kamboja II sebanyak 7 orang. Selain itu Kepala Dinas Kesehatan Kab. Lotim menyampaikan bahwa peralatan yang ada di posyandu sudah terstandarisasi.
Dalam sambutannya, Wagub NTB menyampaikan bahwa mendengar data-data dan informasi yang disampaikan kades dan kadikes Lotim, ternyata masih ada PR besar yang harus diselesaikan. Tetapi Wagub memberi motivasi bahwa yang penting kita tetap berikhtiar untuk tuntaskan stunting.
Anak-anak NTB harus terbebas dari stunting sehingga asupan makanan sejak dari kandungan perlu diperhatikan dan mendapatkan pemeriksaan (USG) sehingga mengetahui kondisi kesehatan anak. Setelah lahir bayi tetap diberikan ASI selama 6 bulan dan setelah 6 bulan diberikan makanan tambahan yang bergizi yang mengandung protein hewani spt telur, ikan, daging, ayam dan juga sayur-sayuran. Anak-anak NTB jangan diberikan jajanan dan permen yang menyebabkan napsu makan anak berkurang. Ditambah Peran ibu sangat penting dalam pemberian makanan kepada anak.
Makanan yang bergizi tidak perlu mahal, tetapi makanan yg ada disekitar masyarakat seperti kelor, bayam, ketujur, terong dll. Demikian juga dengan buah yang ada disekitar seperti pepaya, pisang. Selain gizi anak, lingkungan juga perlu mendapat perhatian. Lingkungan harus bersih dengan selalu menyapu, mengepel lantai rumah serya membuang sampah pada tempatnya. Cuci tangan sebelum makan di air yang mengalir.
Anak anak harus sekolah, jangan menikah di usia dini karena secara fisik dan psikis organ reproduksi belum siap. Hal ini juga untuk menghindari terjadinya anak kurang gizi dan stunting. Untuk petugas dan kader, beliau berpesan agar dalam mengukur harus benar2 dilaksanakan dengan baik, data yg dicatat adalah data yang benar, tidak ditambahkan. Infokan kepada ortu sasaran bahwa anak mereka kurang berapa BB dan TB nya, sehingga Posyandu merupakan pusat edukasi sehingga semua permasalahan bisa diatasi di posyandu.
Diakhir kunjungan beliau memberikan sumbangan telur dari SMA 1 dan SMK Sikur.
Kunjungan selanjutkan ke Posyandu Cempaka II, Desa Montong Baan Selatan. Dalam kesempatan ini hadir tim dari Blue Bird yang menyumbang bedah rumah kepada salah satu warga masyarakat. Wagub NTB dalam sambutannya menyampaikan bahwa anak stunting di Posyandu setelah diintervensi dan mengalami penurunan. Alat yang ada di posyandu ini sudah sesuai standart. Menuntaskan stunting berarti menata anak Montong Baan menjadi anak yang sehat dan berkualitas. Beliau juga mengapresiasi Montong baan luar biasa, di luar expektasi dengan sambutan yang meriah.