Mataram, 25 Juni 2025 – Penelaah Teknis Kebijakan NPD II Biro Kesra Setda Provinsi NTB, Rihla Zainuddin, SKM, menghadiri kegiatan pemaparan Hasil Assessment Effective Vaccine Management (EVM) yang berlangsung di Prime Park Hotel, Mataram.
Kegiatan diawali dengan laporan Ketua Panitia oleh Ketua IAKMI Provinsi NTB, M. Abdollah, SKM, M.QIH. Dalam laporannya, dijelaskan bahwa EVM merupakan proses perencanaan penting dalam program imunisasi yang bertujuan menilai dan menetapkan prioritas perbaikan rantai pasokan imunisasi. Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan hasil assessment EVM yang telah dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa Barat dan Kota Mataram, memberikan pemahaman dan rekomendasi kepada peserta, menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL), serta meningkatkan komitmen dan koordinasi lintas sektor dalam memperkuat sistem manajemen vaksin.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Perwakilan UNICEF NTB-NTT, dr. Alfian Monte, dan dibuka secara resmi oleh Plh. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Hj. Tuti Herawati, S.Si.T, MPH. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya assessment EVM dalam memastikan ketersediaan, keamanan, dan efektivitas vaksin sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit. Imunisasi, menurutnya, memiliki peran penting dalam menekan angka stunting dan kematian bayi dan balita, karena mampu mencegah penyakit infeksi yang menjadi penyebab utama kematian anak.
Selanjutnya, kegiatan diisi dengan pemaparan materi oleh Sekretaris Dinas Kesehatan NTB, perwakilan UNICEF NTB-NTT, serta hasil assessment EVM dari Kabupaten Sumbawa Barat dan Kota Mataram. Berdasarkan hasil evaluasi dan diskusi kelompok, diperoleh sejumlah Rencana Tindak Lanjut (RTL), antara lain:
1. Penguatan sistem monitoring dan evaluasi berkala berbasis hasil assessment EVM.
2. Pelaksanaan penilaian EVM rutin setiap 2–3 tahun dengan supervisi lapangan.
3. Integrasi hasil penilaian ke dalam sistem digital untuk mempermudah pelaporan dan pengambilan keputusan berbasis data.
4. Penyusunan dan implementasi Continuous Improvement Plan (CIP) sebagai acuan perbaikan berkelanjutan.
5. Tindak lanjut hasil assessment melalui rencana perbaikan yang realistis, terukur, dan didukung anggaran.
6. Advokasi anggaran kepada pemerintah daerah.
7. Dukungan pembiayaan untuk peningkatan sistem rantai dingin dan pelaksanaan rekomendasi EVM.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 40 peserta yang terdiri dari perwakilan Dinas Kesehatan kabupaten/kota se-NTB, Puskesmas, serta lintas sektor di tingkat provinsi baik secara luring maupun daring.
