Analis Kebijakan Ahli Madya Kesra Non Pelayanan Dasar, IG. Ayu Astiti Dewi., SKM., M. Kes., mendampingi Karo Kesra Setda Prov. NTB, Drs. H. Sahnan, M.Pd hadir membersamai Kunjungan Kerja Wagub NTB dalam rangka Monitoring dan Evaluasi Gerakan Gotong Royong Bakti Stunting di Posyandu Sehati, Desa Lenek Pesiraman, Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur pada hari Senin, 11 September 2023.
Stunting merupakan masalah nasional sehingga perlu diperangi dengan ikhtiar seperti jaga pola makannya. Makanan yg diberikan adalah makanan bergizi, tidak harus mahal. Makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung protein seperti telur, ikan, daging, ayam. Protein hewani yang paling mudah didapat adalah telur. Anak juga harus diberikan sayur dan buah yang berasal dari desa seperti kelor, bayam, kangkung, kecipir dan buah-buahan seperti pepaya, pisang, jeruk dll. Juga hal yang dianjurkan dilakukan sebelum makan yakni harus cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan air mengalir.
Sementara itu jumlah anak stunting di Posyandu Sehati berjumlah 9 orang, setelah diintervensi 7 diantaranya sudah normal dengan Angka Stunting Kecamatan Lenek 11% dan Desa Lenek Pesiraman 10,9%.
Wagub NTB berpesan kepada masyarakat bahwa stunting bukan penyakit. Stunting adalah keadaan anak yang kurang tinggi, bisa diatasi dengan memberikan makanan yang tinggi protein. Ibu-ibu yang anaknya stunting tidak perlu malu, namun dianjurkan membawa anaknya ke posyandu atau puskesmas untuk mendapat intervensi.
Selain itu, Wagub juga berpesan kepada kepala puskesmas dan jajarannya, agar pengukuran tinggi anak harus benar-benar teliti sehingga data yang dilaporkan benar, tidak ditambahkan atau dikurangi, termasuk entri data oleh petugas puskesmas tidak boleh terlambat harus diatas 95 persen. Ummi Rohmi juga menyampaikan bahwa barometer kadus sukses adalah angka stunting didusunnya nol. Kunker dan monev diakhiri dengan penyerahan telur dan foto bersama.