Padang - Kafilah MTQ Nasional XXVIII Nusa Tenggara Barat yang akan mengikuti MTQ Nasional XXVIII Tahun 2020 di Kota Padang Prov. Sumatera Barat berangkat dari Hotel Grand Legi Mataram, keberangkatan berjalan lancar hingga sampai di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid Praya Lombok Tengah, Kamis(12/11/2020).
Dari mulai Boarding Pass terjadi antrian panjang, sebagian peserta, official dan pelatih yang sudah mendapatkan Boarding Pass mulai memasuki ruang tunggu.
Peserta atas nama Azhar yang akan mengikuti Cabang Tilawatil Quran Golongan Dewasa mengalami kesulitan untuk bisa mendapatkan Boarding Pass, hal ini terjadi karena tidak dapat menunjukkan fisik surat keterangan hasil SWAB kepada petugas, tidak ada kata menyerah Kabag Keagamaan Biro Kesra Setda Prov. NTB H.Abdul Aziz Fahmi, S.Ag. berkoordinasi dengan Karo Kesra Setda Provinsi NTB Ahmad Masyhuri, SH. dan akhirnya dapat menunjukkan bukti hasil SWAB kepada petugas melalui selular, namun petugas tetap bersikeras untuk dapat ditunjukkan bukti fisik surat yang sudah divalidasi.
Kamipun bergegas untuk meminta bantuan petugas bandara untuk dicetak kan surat bukti tersebut, tapi terkendala internet yang tidak lancar "maaf pak internetnya lelet" ucap salah seorang petugas.
H.Abdul Aziz bersama Azhar pun siap membatalkan keberangkatan dan akan menyusul rombongan pada hari berikutnya.
Lepas dari itu salah satu official sebut saja Ahmad Jamaah menuju ruang tunggu, disana didapati seorang peserta atas nama Suci Indahyati yang juga mengikuti Cabang Tilawatil Quran Golongan Dewasa tertahan di pintu masuk nomor 2 menuju pesawat, hal ini disebabkan karena ia tidak dapat menunjukkan surat keterangan sedang hamil. Akhirnya sayapun harus membantunya untuk mendapatkan surat tersebut di KKP Mataram yang bertempat di Lantai satu. Dalam hati saya berkata "jika ada peserta yang tidak bisa berangkat, tak masalah jika saya juga tidak berangkat".
Sebelum sampai dilantai bawah saya pun memberitahukan kepada H.Abdul Aziz bahwa ada peserta yang tertinggal, jadi ada 2 peserta belum bisa naik pesawat.
Kamipun segera berkoordinasi dengan petugas Lion Air. Apalah daya kamipun tertinggal dari rombongan menuju Jakarta.
Perjuangan kami belum berakhir, kami harus bisa hadirkan 2 peserta yang tertinggal, setelah berkoordinasi dengan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi NTB dan meminta petunjuk agar dapat dibantu untuk memudahkan proses. Tiket menuju Jakarta akhirnya kami beli lagi karena tiket yang lama sudah hangus. Boarding Pass penerbangan menggunakan pesawat Lion Air pun tercetak, kami menuju ruang tunggu untuk masuk pesawat. Tak lama kami berada di dalam pesawat bersama penumpang lainnya, pesawat mengalami kegagalan teknis dan seluruh penumpang diminta turun dan menunggu di ruang tunggu.
Tiba-tiba kami dihampiri oleh petugas dan berkata "pak kita akan pindah pesawat, kami akan usahakan rombongan bapak berangkat ke Jakarta menggunakan Batik Air". Alhamdulillah akhirnya panggilan pun datang kami diminta masuk pesawat dan terbang menuju Jakarta. Sampai di Bandara Soekarno Hatta Banten kami telah ditunggu petugas untuk segera masuk pesawat yang sudah menunggu kami. Alhamdulillah, ahkirnya kamipun bertemu kembali dengan rombongan Kafilah NTB.
Inilah perjuangan kami yang tak akan terlupakan, semoga Allah SWT memudahkan perjalanan ini untuk meraih kemenangan dan bisa mengharumkan nama NTB menuju NTB Gemilang.