Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTB, Drs.H.Sahnan, M.Pd didampingi Analis Kebijakan Ahli Madya Kesra Non Pelayanan Dasar, IG. Ayu Astiti Dewi., SKM., M. Kes., mengikuti Forum Koordinasi Stunting dan Fasilitasi Koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting yang bertempat Bertempat di Hotel Prime Park Mataram, pada hari Kamis, 10 Agustus 2023.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh BKKBN Provinsi NTB secara hybrid dengan total jumlah peserta 12.794 orang dengan rincian peserta berjumlah 210 orang hadir secara tatap muka yang terdiri dari mitra kerja lingkup Provinsi NTB, Kaupaten/Kota, baik Pemerintah maupun swasta dan peserta secara daring terdiri dari mitra kerja lingkup pemerintah daerah Kabupaten/Kota, PKB, TA, dan TPK berjumlah 12.584 partisipan.
Hadir dalam kesempatan ini Wagub NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah. Dalam sambutannya, Wagub NTB menyemangati peserta bahwa berperang melawan stunting dilakukan dengan meningkatkan asupan gizi dan status kesehatan ibu dan anak.
Umi Rohmi juga memberikan semangat untuk tetap fokus dengan data By Name By Address atau BNBA serta jangan berkecil hati dengan hasil SSGI (Survei Status Gizi Indonesia), namun tentu saja kualitasnya harus ditingkatkan. Misalnya dari peralatan, sebagian besar menggunakan timbangan digital, edukasi berbasis dusun dilakukan secara kontinyu melalui Posyandu Keluarga sehingga angka stunting kab/kota mengalami penurunan.
Dalam kesempatan ini disampaikan juga bahwa di Provinsi NTB, semua Perangkat Daerah dibagi untuk mendampingi masing-masing 1 kecamatan di Pulau Lombok. Perangkat Daerah di kab/kota juga ikut mendampingi, kolaborasi semua kab/kota sudah berjalan dengan baik. NTB juga mendorong STBM, dimulai dari KSB pada tahun 2020 telah melaksanakan deklarasi 5 pilar dan selanjutnya diikuti oleh kab/kota lainnya.
Acara ini dibuka oleh Kepala BKKBN RI, DR. (HC), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)., yang menyampaikan bahwa kunci Indonesia Emas adalah keluarga berkualitas. Selain itu peran ibu sangat luar biasa, sehingga dimotivasi untuk membangun keluarga yang tangguh dengan menerapkan fungsi keluarga yakni asah, asih asuh. Setelah kegiatan ini dibuka, dilanjutkan dengan panel pemaparan oleh para narasumber.